Arsip Blog

Setapak yang Ditapaki

Tidak ada yang datar, rata, dan bertepi
Kelana menggelombang turun terjal dan mendaki tinggi
Frekuensi yang berputar ke awal lagi
Hingga hilang arah dan orientasi
Yang tersisa hanyalah goresan-goresan mimpi

Dalam keheningan cipta,
Ini adalah kemustahilan yang sama.
Seperti juga mustahil kita mampu menebus sebelah mata
Jadi aku tidak akan berhenti melangkah
Syukur dan taubat di setiap desah
Hingga sirna semua tenaga dan pudar segala ikhtiar

Oh itulah batas jalan yang kucari selama ini!
Dengan tawakal dan do’a yang tersisa
Aku menanti rahmatNya

Aku bersimpuh dihadapan pintu yang tertutup
Pintu yang dulu pernah kulewati
Tapi aku lupa cara kembali.
Dengan wajah menengadah
Semoga yang tertutup itu menjadi terbuka

Kembali